Toujours a propos de toi
Saben bengi aku
Ra iso turu
Ra iso turu
Kelingan awakmu
.
Ekhm, maaf untuk permulaan yang mungkin kurang mengenakkan. Mungkin efek #DemamYowisBen. He-he
Ingin aku katakan untuk “jangan pergi, kamu boleh pergi asalkan membawaku”. Tapi mungkinkah sekarang sudah terlambat.?
Ini bukan tulisan pertama tentang kamu, coretan ku terlalu banyak yang tertuju padamu. Tapi kamu diam seakan tak pernah ingin tau. Seharusnya kamu tau hobby ku, aku suka menulis dan aku pencerita namun aku tidak memiliki keberanian didepan umum, tapi kamu lebih dominan ke pendiam dan yang hanya meng-iya kan. Kenapa kita selalu berbanding terbalik? Aku harus bagaimana? Kita bertahan? Ok, mari kita jalani. Ini tentang kamu, atau ini termasuk dalam tentang kita.? Lihat saja nanti, baca perlahan agar kamu lebih paham dimana letak kesalahfahaman. Meskipun tinggal kenangan
Kamu bukan yang pertama buat aku, itu memang benar. Dan aku juga bukan yang pertama untukmu, sudah pasti benar. Lalu masalahnya apa? Kita memiliki masalalu masing-masing, sulit mungkin menerima, namun semua tak akan kembali. Tapi menyakitkan jika diantara kita masih terjebak dengan masalalu. Ingat, kita punya masa depan meskipun tidak menjamin masa depan kita adalah kebersamaan kita. Tidak ada yang berani menjamin, apalagi kalau diantara kita masih ada yang memilih untuk jalan ditempat atau bahkan balik kanan maju jalan. Semua tidak akan mudah. Dan lagi-lagi semua tinggal kenangan
Biarkan aku menulis dari sudut pandangku, dari sisi ku. Jika ada yang tidak berkenan dengan hatimu maka tanya kan padaku agar aku perjelas. Itupun jika kamu masih mau mendengarkannya, itupun jika kamu masih menganggap kebersamaan kita, dan itupun jika kamu masih mau tau tentang semuanya. Aku tidak keberatan untuk menjelaskan. Jadilah pendengar yang baik agar aku merasa tidak sia-sia menjelaskan semuanya.
Ini bukan seperti novel “dia dilan ku” dari milea yang nantinya akan dibalas oleh Dilan dengan “suara hati dilan”, bukan. Aku pertegaskan sekali lagi bahwa BUKAN.! Ini cukup aku yang bercerita meskipun kamu tak akan membalasnya, karena aku tau dunia mu bukan milikku.
Sebenarnya menulis tentangmu tak akan pernah ada habisnya. Kamu tau? Kadang disaat aku hanya diam, suara mu seperti ada didekatku, percakapan kita selalu berputar diingatanku. Ini bukan halu, kalau kamu tidak percaya pun tak apa. Aku tidak memaksamu untuk percaya karna sampai kapanpun kamu tak akan pernah percaya dengan apa yang aku rasa.
Perkenalan, aku tidak tau bagaimana awal datangnya kamu. Yang aku kira kita nanti hanya saling kenal nama dan berakhir dengan saling melupakan. Namun ternyata kita bertahan hingga kini. Kamu berbeda ! itu yang perlu kamu tau untuk sesaat, berbedanya apa? Kita lihat nanti, aku akan perlihatkan dimana bedanya kamu dengan orang-orang yang sebelumnya pernah aku kenal. Tunggu, sabar.
Masih kuingat seluruhnya bermula disaat kau mengenalkan dirimu, bagaimana kamu membuat dirimu menarik dimataku, bagimana kamu hanya mengatakan “Assalamualaikum” dan seluruh pertahananku runtuh. Masih hanya kamu yang mampu membuat semuanya terlihat begitu mudah, namun aku tau sulit untukmu melakukan semua itu hingga seperti ini.
Ku pilih hatimu tak pernah ku ragu
Mencintamu adalah hal yang terindah.
Terindah yang ku maksud bukanlah suatu yang semuanya seakan berjalan baik-baik saja. Kamu pun tau kita tidak selalu seperti itu. Namun, dari sisi aku pribadi apapun yang sudah kita alami, kita jalanin, aku ucapkan terimakasih. Banyak hal yang kamu ajarkan, kamu mengajariku untuk lebih sabar. Ya, lebih sabar untuk menunggu. Sampai kapan aku harus menunggu? Kita lihat nanti, sampai dimana titik aku benar-benar lelah menunggu.
“hai, apakabar hatimu?”
Ingatkah kamu dengan kalimat tersebut? Waktu saat itu kamu menanyakannya, aku hanya mampu menjawab “baik”, karena apa? Aku pun tidak tau, yang jelas kamu pelepas rinduku.
Ra iso turu
Ra iso turu
Kelingan awakmu
.
Ekhm, maaf untuk permulaan yang mungkin kurang mengenakkan. Mungkin efek #DemamYowisBen. He-he
Ingin aku katakan untuk “jangan pergi, kamu boleh pergi asalkan membawaku”. Tapi mungkinkah sekarang sudah terlambat.?
Ini bukan tulisan pertama tentang kamu, coretan ku terlalu banyak yang tertuju padamu. Tapi kamu diam seakan tak pernah ingin tau. Seharusnya kamu tau hobby ku, aku suka menulis dan aku pencerita namun aku tidak memiliki keberanian didepan umum, tapi kamu lebih dominan ke pendiam dan yang hanya meng-iya kan. Kenapa kita selalu berbanding terbalik? Aku harus bagaimana? Kita bertahan? Ok, mari kita jalani. Ini tentang kamu, atau ini termasuk dalam tentang kita.? Lihat saja nanti, baca perlahan agar kamu lebih paham dimana letak kesalahfahaman. Meskipun tinggal kenangan
Kamu bukan yang pertama buat aku, itu memang benar. Dan aku juga bukan yang pertama untukmu, sudah pasti benar. Lalu masalahnya apa? Kita memiliki masalalu masing-masing, sulit mungkin menerima, namun semua tak akan kembali. Tapi menyakitkan jika diantara kita masih terjebak dengan masalalu. Ingat, kita punya masa depan meskipun tidak menjamin masa depan kita adalah kebersamaan kita. Tidak ada yang berani menjamin, apalagi kalau diantara kita masih ada yang memilih untuk jalan ditempat atau bahkan balik kanan maju jalan. Semua tidak akan mudah. Dan lagi-lagi semua tinggal kenangan
Biarkan aku menulis dari sudut pandangku, dari sisi ku. Jika ada yang tidak berkenan dengan hatimu maka tanya kan padaku agar aku perjelas. Itupun jika kamu masih mau mendengarkannya, itupun jika kamu masih menganggap kebersamaan kita, dan itupun jika kamu masih mau tau tentang semuanya. Aku tidak keberatan untuk menjelaskan. Jadilah pendengar yang baik agar aku merasa tidak sia-sia menjelaskan semuanya.
Ini bukan seperti novel “dia dilan ku” dari milea yang nantinya akan dibalas oleh Dilan dengan “suara hati dilan”, bukan. Aku pertegaskan sekali lagi bahwa BUKAN.! Ini cukup aku yang bercerita meskipun kamu tak akan membalasnya, karena aku tau dunia mu bukan milikku.
Sebenarnya menulis tentangmu tak akan pernah ada habisnya. Kamu tau? Kadang disaat aku hanya diam, suara mu seperti ada didekatku, percakapan kita selalu berputar diingatanku. Ini bukan halu, kalau kamu tidak percaya pun tak apa. Aku tidak memaksamu untuk percaya karna sampai kapanpun kamu tak akan pernah percaya dengan apa yang aku rasa.
Perkenalan, aku tidak tau bagaimana awal datangnya kamu. Yang aku kira kita nanti hanya saling kenal nama dan berakhir dengan saling melupakan. Namun ternyata kita bertahan hingga kini. Kamu berbeda ! itu yang perlu kamu tau untuk sesaat, berbedanya apa? Kita lihat nanti, aku akan perlihatkan dimana bedanya kamu dengan orang-orang yang sebelumnya pernah aku kenal. Tunggu, sabar.
Masih kuingat seluruhnya bermula disaat kau mengenalkan dirimu, bagaimana kamu membuat dirimu menarik dimataku, bagimana kamu hanya mengatakan “Assalamualaikum” dan seluruh pertahananku runtuh. Masih hanya kamu yang mampu membuat semuanya terlihat begitu mudah, namun aku tau sulit untukmu melakukan semua itu hingga seperti ini.
Ku pilih hatimu tak pernah ku ragu
Mencintamu adalah hal yang terindah.
Terindah yang ku maksud bukanlah suatu yang semuanya seakan berjalan baik-baik saja. Kamu pun tau kita tidak selalu seperti itu. Namun, dari sisi aku pribadi apapun yang sudah kita alami, kita jalanin, aku ucapkan terimakasih. Banyak hal yang kamu ajarkan, kamu mengajariku untuk lebih sabar. Ya, lebih sabar untuk menunggu. Sampai kapan aku harus menunggu? Kita lihat nanti, sampai dimana titik aku benar-benar lelah menunggu.
“hai, apakabar hatimu?”
Ingatkah kamu dengan kalimat tersebut? Waktu saat itu kamu menanyakannya, aku hanya mampu menjawab “baik”, karena apa? Aku pun tidak tau, yang jelas kamu pelepas rinduku.
Pemaksa, uh itu kamu sekali. Yang disetiap aku tanya kenapa kamu selalu memaksa maka kamu akan menjawab “karna kamu orangnya memang maunya di paksa, bilangnya tidak tapi sebenarnya iya,”
Kamu tau kenapa aku menulis tentang orang lain di blog ku? Itu karena aku yakin dia yang aku tulis juga tidak akan pernah membaca, karena aku malu. Aku malu karena aku masih mengingat sepenggal cerita kami dulu, aku malu. Dan juga aku yakin tidak banyak orang yang tau tentang siapa dia, meskipun ada beberapa clue yang tertera namun aku tau orang juga sudah melupakan semuanya karna menurut mereka itu bukan hal yang penting. Harusnya kamu paham. Aku tau aku yang salah, tapi kamu tidak perlu menghakimi aku.
“aku bukan orang yang baik, tapi setidaknya aku tidak seburuk apa yang kamu fikir”
Aku tidak pernah berfikir buruk tentang mu, kamu yang menceritakan keburukanmu. Yang aku rasa itu bukan buruk, hanya “nakal” dimana remaja mulai mencari jati dirinya dan yang selalu aku semoga kan agar kamu jadi jauh lebih baik. Karena setiap orang mempunyai masalalu, baik atau buruknya itu terlanjur bagaimana kita mau menerima dan memperbaikinya. Aku yakin kamu orang yang seperti itu, sesuatu yang selalu aku Aamiin kan.
Masih ku ingat 12 janji yang pernah kau ucap. Mungkin kamu lupa pernah mengatakannya. Dulu aku sempat merekam semuanya, namun sudah cukup lama semua hilang karena memori card ku rusak. Dulu kalau aku rindu kamu, Cuma tinggal play rekaman itu. Lucu, aneh kenapa dulu aku seperti itu? Yang aku sadar karena saat itu kamu tak lagi bersamaku. Mungkin aku rindu.
Maaf kalau aku menulis tentang kamu disini, kalau kamu merasa ini mengganggu, maka kamu boleh memprotesnya. Kalau kamu minta untuk menghapusnya, akan aku hapus. Tapi jangan pernah kamu minta aku lupa dengan apa yang pernah ada diantara kita. Aku pengingat yang baik untuk orang-orang yang aku anggap penting dalam hidupku.
Boleh aku lanjutkan? Jika tidak berkenan, jangan dibaca. Aku sudah peringatkan bahwa mungkin ini tidak akan penting untuk mu atau kalian yang membacanya, aku hanya menuangkan apa yang aku rasa. Kenapa harus di blog? Karena aku yakin jika aku menjelaskan ke kamu maka kamupun hanya meng – iya – kan, dan kembali lagi seperti penjelasanku yang sia-sia. Atau mungkin sebenarnya kita sudah tidak sejalan namun kita yang memaksakan? Ah entahalah. Semua hanya mampu ku mungkin kan.
Pernah sakit tapi tak pernah sesakit ini
Karna pernah cinta tapi tak pernah sedalam ini
Aku lelah
Maaf, aku lelah.
Aku tidak setegar dan sekuat apa yang kamu fikirkan (mungkin), aku pernah berada dititik terendah namun aku memilih diam. Karena aku tau semua hanya berakhir dengan kata maaf. Maka aku lebih baik introfeksi diri karena aku pun sadar yang pernah tersakiti bukan hanya diriku, namun kamu pun sering merasakannya. Salahku? Iya, karena mungkin aku belum benar-benar menjaga, apalagi tentang hati.
Aku bukan orang yang gegabah untuk mengambil keputusan, tapi kamu sebaliknya. Aku selalu jadi pengikut dari keputusanmu bukan karna aku tidak ingin mempertahankan. Namun yang perlu kamu tau aku tetap lah wanita dimana wanita patut dipertahankan. Namun jika kamu merasa aku tidak pantas di pertahankan maka aku tak pantas marah karena mungkin memang itulah kebenarannya.
Aku ingin mempertahankan juga, sungguh aku ingin. Tapi aku harus bagaimana? Karena kamu juga tidak akan mau mendengarkan penjelasanku, karena kamu juga tidak akan pernah tau bagaimana keadaanku, karena kamu juga mungkin tidak akan pernah peduli lagi. Aku tau, masih ada yang lebih pantas untuk kamu fikirkan dan itu bukan aku.
Mendo’a kan orang yang pernah kita kenal memangnya salah? Doa punya porsinya masing-masing, dan doa yang seperti apa itu pun kamu tidak pernah tau. Aku mendoa kan dia hanya dengan nama dia bukan aku dan dia menjadi kita, berbeda dengan kamu. Aku selalu menyemoga kan untuk kita, kamu tau itu? Sejak awal aku pernah mengatakan
“minta aku pada Penciptaku, maka aku akan memintamu pada Penciptamu”
sedari awal kamu yang tidak paham, kamu dan dia mempunyai porsi doa yang berbeda. Yasudah, sekarang kita tinggal saling mendoa kan itupun jika kamu masih mau. Namun aku akan selalu meng Aamiin kan apa yang terbaik untuk kamu.
Hai
Jangan tanya lagi tentang hati, aku tak akan mampu menjawabnya. Mungkin ini yang terbaik? Ya, mungkin. Sesak rasanya, semoga kamu tidak merasakan apa yang aku rasakan. Meskipun aku tau ini salah aku, namun aku tidak menyesal. Karena apa? Dari coretanku yang sebelumnya itu sudah jelas kamu dan dia punya porsi yang berbeda. Masih belum faham juga? Yasudah, aku tidak akan memaksa.
Maafkan aku bila memilih untuk pergi
Meninggalkan semua kisah ini.
Bukanku tak cinta
Namun hati ini terlanjur sakit.
Seharusnya bukan aku yang menulis lirik diatas, seharusnya itu dari kamu untuk aku. Uuh, aku jahat? Sepertinya begitu. Semoga kamu tidak akan menemukan orang sejahat aku lagi.
Sirna semua mimpi
Dan rindu terbuang
Banyak hal yang diharapkan dan selalu aku aamiin kan. Jika semua itu tak terjadi bukan berarti aku menyesal. Setidaknya aku pernah bermimpi kita pernah merancang hal yang membahagiakan.
Tahukah kamu? Dulu chat dari mu selalu aku simpan dengan baik, karna jika aku rindu maka akan baca ulang. Aneh ya? Kenapa perempuan seperti ku terlihat begitu memprihatinkan? Semenyedihkankah aku ini? Tapi semua kini hilang karna hp ku yang rusak, maaf aku tidak bisa mempertahkannya. Di hp yang sekarang pun masih ada 2-4 chat dari kamu. Mungkin terkesan tidak penting, tapi asal kamu tau. Membaca obrolan kita yang telah lalu itu membuat aku seperti mendengar suaramu. Ntahlah, kenapa bisa begitu.
Cinta adalah sabar
Harus sabar karena kita cinta
Tapi mungkin sekarang kita sedang berada dititik terlelah untuk selalu bersabar. Inikah yang terbaik? Mungkin saja. Semoga kelak kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan tidak untuk saling menyakiti satu sama lain.
Bagi kalian yang tidak tau untuk siapa tulisan ini, cukup kalian diam dan aku ucapkan terimakasih kalian sudah mau membaca.
Kalau kalian tanya siapa dia, maka akan aku jawab.
Dia adalah satu orang terbaik dari sekian banyak orang yang aku kenal.
Dia adalah orang yang suka marah sama aku.
Dia adalah orang yang sering membuatku diam.
Dia adalah orang yang selalu membuatku tersenyum sendiri.
Dia adalah orang yang jika mengatakan “assalamualaikum” mampu menghadirkan getaran aneh pada diriku.
Dia adalah orang yang mampu membolak-balik kan mood ku.
Dia bukan orang yang selalu baik, namun dia orang yang berusaha menjadi yang terbaik.
Dia orang yang pernah menyakitiku.
Dia adalah orang yang sering menyapa ku dalam mimpi.
Dia adalah orang yang paling sering aku kecewakan.
Dan dia adalah orang yang hingga saat ini masih ada di hatiku.
Karna aku tau semua tidak akan berjalan baik-baik saja seperti apa yang aku harapkan. Karena aku tau jika sudah waktunya berakhir maka tak ada lagi yang perlu di paksakan. Semoga keputusan yang diambil adalah yang terbaik.
Maaf
Dan
Terimakasih.
Terimakasih atas segala waktu yang kamu beri.
Terimakasih atas segalanya.
Terimakasih.
Kamu tau kenapa aku menulis tentang orang lain di blog ku? Itu karena aku yakin dia yang aku tulis juga tidak akan pernah membaca, karena aku malu. Aku malu karena aku masih mengingat sepenggal cerita kami dulu, aku malu. Dan juga aku yakin tidak banyak orang yang tau tentang siapa dia, meskipun ada beberapa clue yang tertera namun aku tau orang juga sudah melupakan semuanya karna menurut mereka itu bukan hal yang penting. Harusnya kamu paham. Aku tau aku yang salah, tapi kamu tidak perlu menghakimi aku.
“aku bukan orang yang baik, tapi setidaknya aku tidak seburuk apa yang kamu fikir”
Aku tidak pernah berfikir buruk tentang mu, kamu yang menceritakan keburukanmu. Yang aku rasa itu bukan buruk, hanya “nakal” dimana remaja mulai mencari jati dirinya dan yang selalu aku semoga kan agar kamu jadi jauh lebih baik. Karena setiap orang mempunyai masalalu, baik atau buruknya itu terlanjur bagaimana kita mau menerima dan memperbaikinya. Aku yakin kamu orang yang seperti itu, sesuatu yang selalu aku Aamiin kan.
Masih ku ingat 12 janji yang pernah kau ucap. Mungkin kamu lupa pernah mengatakannya. Dulu aku sempat merekam semuanya, namun sudah cukup lama semua hilang karena memori card ku rusak. Dulu kalau aku rindu kamu, Cuma tinggal play rekaman itu. Lucu, aneh kenapa dulu aku seperti itu? Yang aku sadar karena saat itu kamu tak lagi bersamaku. Mungkin aku rindu.
Maaf kalau aku menulis tentang kamu disini, kalau kamu merasa ini mengganggu, maka kamu boleh memprotesnya. Kalau kamu minta untuk menghapusnya, akan aku hapus. Tapi jangan pernah kamu minta aku lupa dengan apa yang pernah ada diantara kita. Aku pengingat yang baik untuk orang-orang yang aku anggap penting dalam hidupku.
Boleh aku lanjutkan? Jika tidak berkenan, jangan dibaca. Aku sudah peringatkan bahwa mungkin ini tidak akan penting untuk mu atau kalian yang membacanya, aku hanya menuangkan apa yang aku rasa. Kenapa harus di blog? Karena aku yakin jika aku menjelaskan ke kamu maka kamupun hanya meng – iya – kan, dan kembali lagi seperti penjelasanku yang sia-sia. Atau mungkin sebenarnya kita sudah tidak sejalan namun kita yang memaksakan? Ah entahalah. Semua hanya mampu ku mungkin kan.
Pernah sakit tapi tak pernah sesakit ini
Karna pernah cinta tapi tak pernah sedalam ini
Aku lelah
Maaf, aku lelah.
Aku tidak setegar dan sekuat apa yang kamu fikirkan (mungkin), aku pernah berada dititik terendah namun aku memilih diam. Karena aku tau semua hanya berakhir dengan kata maaf. Maka aku lebih baik introfeksi diri karena aku pun sadar yang pernah tersakiti bukan hanya diriku, namun kamu pun sering merasakannya. Salahku? Iya, karena mungkin aku belum benar-benar menjaga, apalagi tentang hati.
Aku bukan orang yang gegabah untuk mengambil keputusan, tapi kamu sebaliknya. Aku selalu jadi pengikut dari keputusanmu bukan karna aku tidak ingin mempertahankan. Namun yang perlu kamu tau aku tetap lah wanita dimana wanita patut dipertahankan. Namun jika kamu merasa aku tidak pantas di pertahankan maka aku tak pantas marah karena mungkin memang itulah kebenarannya.
Aku ingin mempertahankan juga, sungguh aku ingin. Tapi aku harus bagaimana? Karena kamu juga tidak akan mau mendengarkan penjelasanku, karena kamu juga tidak akan pernah tau bagaimana keadaanku, karena kamu juga mungkin tidak akan pernah peduli lagi. Aku tau, masih ada yang lebih pantas untuk kamu fikirkan dan itu bukan aku.
Mendo’a kan orang yang pernah kita kenal memangnya salah? Doa punya porsinya masing-masing, dan doa yang seperti apa itu pun kamu tidak pernah tau. Aku mendoa kan dia hanya dengan nama dia bukan aku dan dia menjadi kita, berbeda dengan kamu. Aku selalu menyemoga kan untuk kita, kamu tau itu? Sejak awal aku pernah mengatakan
“minta aku pada Penciptaku, maka aku akan memintamu pada Penciptamu”
sedari awal kamu yang tidak paham, kamu dan dia mempunyai porsi doa yang berbeda. Yasudah, sekarang kita tinggal saling mendoa kan itupun jika kamu masih mau. Namun aku akan selalu meng Aamiin kan apa yang terbaik untuk kamu.
Hai
Jangan tanya lagi tentang hati, aku tak akan mampu menjawabnya. Mungkin ini yang terbaik? Ya, mungkin. Sesak rasanya, semoga kamu tidak merasakan apa yang aku rasakan. Meskipun aku tau ini salah aku, namun aku tidak menyesal. Karena apa? Dari coretanku yang sebelumnya itu sudah jelas kamu dan dia punya porsi yang berbeda. Masih belum faham juga? Yasudah, aku tidak akan memaksa.
Maafkan aku bila memilih untuk pergi
Meninggalkan semua kisah ini.
Bukanku tak cinta
Namun hati ini terlanjur sakit.
Seharusnya bukan aku yang menulis lirik diatas, seharusnya itu dari kamu untuk aku. Uuh, aku jahat? Sepertinya begitu. Semoga kamu tidak akan menemukan orang sejahat aku lagi.
Sirna semua mimpi
Dan rindu terbuang
Banyak hal yang diharapkan dan selalu aku aamiin kan. Jika semua itu tak terjadi bukan berarti aku menyesal. Setidaknya aku pernah bermimpi kita pernah merancang hal yang membahagiakan.
Tahukah kamu? Dulu chat dari mu selalu aku simpan dengan baik, karna jika aku rindu maka akan baca ulang. Aneh ya? Kenapa perempuan seperti ku terlihat begitu memprihatinkan? Semenyedihkankah aku ini? Tapi semua kini hilang karna hp ku yang rusak, maaf aku tidak bisa mempertahkannya. Di hp yang sekarang pun masih ada 2-4 chat dari kamu. Mungkin terkesan tidak penting, tapi asal kamu tau. Membaca obrolan kita yang telah lalu itu membuat aku seperti mendengar suaramu. Ntahlah, kenapa bisa begitu.
Cinta adalah sabar
Harus sabar karena kita cinta
Tapi mungkin sekarang kita sedang berada dititik terlelah untuk selalu bersabar. Inikah yang terbaik? Mungkin saja. Semoga kelak kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan tidak untuk saling menyakiti satu sama lain.
Bagi kalian yang tidak tau untuk siapa tulisan ini, cukup kalian diam dan aku ucapkan terimakasih kalian sudah mau membaca.
Kalau kalian tanya siapa dia, maka akan aku jawab.
Dia adalah satu orang terbaik dari sekian banyak orang yang aku kenal.
Dia adalah orang yang suka marah sama aku.
Dia adalah orang yang sering membuatku diam.
Dia adalah orang yang selalu membuatku tersenyum sendiri.
Dia adalah orang yang jika mengatakan “assalamualaikum” mampu menghadirkan getaran aneh pada diriku.
Dia adalah orang yang mampu membolak-balik kan mood ku.
Dia bukan orang yang selalu baik, namun dia orang yang berusaha menjadi yang terbaik.
Dia orang yang pernah menyakitiku.
Dia adalah orang yang sering menyapa ku dalam mimpi.
Dia adalah orang yang paling sering aku kecewakan.
Dan dia adalah orang yang hingga saat ini masih ada di hatiku.
Karna aku tau semua tidak akan berjalan baik-baik saja seperti apa yang aku harapkan. Karena aku tau jika sudah waktunya berakhir maka tak ada lagi yang perlu di paksakan. Semoga keputusan yang diambil adalah yang terbaik.
Maaf
Dan
Terimakasih.
Terimakasih atas segala waktu yang kamu beri.
Terimakasih atas segalanya.
Terimakasih.
Komentar
Posting Komentar