(NOT) Fake Friend


Seperti remaja pada umumnya meng-galau itu sudah biasa, gue sering berada di titik dimana gue yakin nggak akan mampu menjalaninya, gue nggak akan mampu menyelesaikannya. Tapi setelah gue fikir lagi ternyata banyak kok orang yang masih dibawah gue, masih banyak orang yang kurang beruntung diluar sana dan maka dari itu gue pun selalu mencoba bersyukur. Sedikit-dikit mengeluh wajar lah ya, namanya manusia banyak khilaf dan banyak tidak bersyukurnya.

Maka dari situ gue mencoba lebih optimis, meskipun orang bilang nggak mungkin dan gue yakin juga nggak akan mungkin mampu. Tapi, kalau bukan diri kita yang meyakinkan maka siapa lagi?  Berharap dari orang lain? Nggak akan mungkin, karna mereka hanya penonton dan kita lah wayangnya. Eak.

Beberapa waktu lalu gue sempat nge down karena masalah kuliah, kesehatan, financial dan asmara. Kalau di ibaratkan makanan itu udah termasuk paket komplit.

Kegiatan gue mulai nggak jelas dari bangun jam 11.00 WIB dan tidur jam 05.00 WIB, yang emang bener-bener jadi jamnya orang pemalas dan pengangguran. Gue juga nggak tau kenapa bisa begitu, Cuma makan-tidur-jaga adik-makan-tidur-jaga adik- keluar masuk sosmed  dan arusnya hanya selalu berputar disitu-situ aja, dan gue ngerasa gue emang semenyedihkan itu.

Seperti yang gue bilang sebelumnya, disaat paket komplit itu dateng dan entah kerasukan dari mana, beberapa hari lalu di jam 20.30 WIB gue udah ngantuk banget. Seakan pulau kapuk telah menanti. Tapi sayangnya semuanya hanya tinggal angan karena keteledoran gue yang lupa mematikan data seluler, sehingga ada notif dari Whatsapp.

“Rhan... sibuk?”
“Hadir, nggak mbak. Kenapa??”
otp yuk” sampai di obrolan itu gue tau sepertinya pulau kapuk hanya tinggal angan.
“no nyokap ku masih ada? ”
“masih” dan mari ucapkan selamat tinggal untuk pulau kapuk.
“ok ke no nyokap aja ya” gue nyuruh dia telfon ke nomer nyokap karna emang nomer gue udah ada seminggu rusak dan belum ada waktu untuk ke gerai card tersebut.

Nggak lama kemudian dia telfon ke gue, karena sebenernya gue ngantuk maka gue berusaha mengeluarkan suara seheboh mungkin untuk menghilangkan rasa kantuk.

“hallo, Assalamualaikum, selamat malam. Kami dari kantor g*jek ingin memberi tahu bahwa ibu memenangkan hadiah sebesar 2jt rupiah”

waalaikumsalam, wah rese lu. Rani sakit nih kayaknya” yang hanya mampu gue tertawakan dan berakhir dengan kita tertawa bersama sambil mengikuti percakapan yang sempat viral di youtobe tentang  penipu yang ngaku-ngaku jadi karyawan g*jek eh yang ditipu malah karyawan asli g*jek.

Ohya sebelumnya gue perkenalkan dulu siapa orang yang lagi otp sama gue. Namanya Nelly, dulu awal kenal dia bilang namanya Naelly. Dan dia sempat dipanggil Nae, udah kek lagu nae nae kepuncak gunung tinggi tinggi sekali, ok skip.

Gue dan Nelly ini belum pernah ketemu, kami LDR an Pekanbaru-Tegal. Udah kayak orang pacaran aja deh. Gue kenal dia sejak akhir 2011 atau awal 2012, udah agak lupa sih. Tapi kami mulai deket di pertengahan tahun 2012. Dia juga bukan orang satu-satunya yang gue kenal. Bahkan dulu gue sempet lupa kalau kita pernah kenal. Ha-ha

Kami satu communitas yang tempat nongkrongnya di grup facebook. Saat itu facebook begitu digemari meskipun kalau sekarang di flashback status mereka pada ngalay semua, dan ya gue pernah ada diantara mereka.

Kami dulu hanya saling bertukar cerita. Saat itu masih zamannya buat status di sms. Jadi nanti kayak curhat bilang “sebel banget hari ini di kejer-kejer anjing #SendAll “, tapi kalau cara baca hastag nya digabungin kenapa jadi “sendal” ya? ntah apa maksudnya yang jelas saat itu masih nge-trend.

Sampailah disaat Nelly mengirimi gue sendal, ah pokoknya itulah maksudnya. Saat itu dia cerita sedang ada masalah dengan seseorang, bersamaan dengan curhatan Nelly, ada juga salah satu temen LDR gue yang namanya Tiara cerita kalau temennya punya masalah dengan seseorang. Setelah gue perhatikan ternyata masalahnya sama. Setelah di konfirmasi oleh Tiara ternyata masalah yang dia ceritakan adalah tentang Nelly.

Tiara nggak tau kalau gue kenal Nelly, Nelly nggak tau kalau Tiara kenal gue, Gue nggak tau kalau Tiara dan Nelly saling kenal. Begitulah siklusnya, hingga akhirnya karena masalah yang di hadapi Nelly, maka kami saling mengenal. Dunia facebook memang sesempit itu.

Tapi disini gue nggak akan menceritakan tentang Tiara, biarkan Tiara tenang dengan menjalani kehidupannya sebagai Mahasiswa tingkat akhir yang sedang berjuang menyelesakan kuliahnya kayak gue.dan semoga nantinya akan ada bagian Tiara sendiri yang akan gue bongkar Aibnya. Ini hanyalah tentang segala aib Nelly. Ha-ha

“eh lu nggak otp sama doi ran?” tanya Nelly disela-sela telfonan kami.

“wah pertanyaan, doi siapa? Ini siapa? Aku dimana?” pura-pura amnesia sepertinya lebih baik dari pada membahas hal yang sensitif.

Obrolan kami berlanjut dengan berbagai topik yang di angkat. Mulai dari comunitas, perkenalan kita dengan beberapa orang dimasalalu, perkembangan comunitas, hingga grup whatsapp yang dulunya bisa sampai ribuan notif yang sekarang sepi dikarenakan kesibukan masing-masing. Dari obrolan kami dimalam itu, gue pun ngeflashback.

“mbak kita kok awet banget ya?”

ih iya ya, kok bisa awet ya. Yang lainnya udah pada sibuk”

Nelly bukan orang pertama yang gue kenal. Sebelumnya gue banyak banget kenal orang dari comunitas, selagi gue nyaman maka gue bertahan. Bahkan dulu gue lebih awal akrab sama Tiara dibandingkan Nelly. Hubungan kami nggak selamanya baik-baik saja, saat di tahun pertama hingga ke tiga terlalu banyak air mata, emosi, dan tingginya ego. Saat itu mungkin kami agak kekanak-kanakan, yang Insha Allah ditahun selanjutnya kami lebih baik lagi.

“eh mbak, kak tini orang tegal kan ya?” kak tini itu salah satu member grup whatsapp juga dan kebetulan dia satu daerah dengan nelly.

iya, kenapa?”

“ itu dimana sekarang orangnya? Nggak tau kenapa beberapa hari lalu gue sempet kefikiran aja gitu, pernah lihat ig nya, mau gue follow eh ntar orangnya ternyata udah lupa pula sama gue. Udah nikah belum sih?”

ada kok kak tini, gue masih ada contac wa nya kayaknya”

“gue pingin ngechat tapi ntar waktu gue sebut nama eh dia tanya ‘rani siapa ya’ kan malesin, lagian whatsapp gue kan udah ganti, padahal mereka taunya wa  yang lama kali ya. Dia wa  aja dikit banget contac gue.”

“lo tau nggak sih dulu gue kenal kak tini dari siapa?” gue pun geleng-geleng kepala, dan gue lupa kalau Nelly nggak bisa lihat itu.

“nggak”

“dari Tiara, jadi waktu itu kan mau ada MnG trus gue ada tiket nganggur yaudah Tiara ngenalin gue sama kak Tini”

Nelly juga cerita tentang pertemuan dia dengan Kak Eka. Kak Eka merupakan salah satu member Grup whatsapp, kita satu comunitas. Kak Eka tinggal di jakarta dan kebetulan beberapa waktu lalu Nelly lagi di Jakarta, dan terjadilah Meet Up dadakan karena saat itu Nelly lagi di salah satu Mall Jakarta dan Kak Eka lagi mau ke Monas. Maka berakhirlah dengan Kak Eka yang datengin Nelly ke Mall.  Ya ampun kak, mau-maunya nyamperin Nelly.

Sudah ada Kak Tini dan Kak Eka, maka obrolan kami berlanjut ke Kak Dara, Kak Ely, Kak Elis, Kak Nur, Kak Dian, Kak Caca, Kak Elda, Kak Novi, kakak-kakak lainnya dan seluruh member grup whatsapp yang nggak bisa gue sebutin satu per satu. Obrolan lebih dominan ke gimana kabar mereka, kesibukan mereka, masih ada contac sama mereka atau nggak, hingga kabar yang udah pada nikah dan punya anak. Mereka semua kami bahas, entahlah kenapa kita nyaman dengan cerita-cerita lalu yang kita rindukan.

eh mas anu  udah nikah loh” kami pun mengalihkan topik dari member grup ke salah-satu musisi yang di gandrungi remaja masa kini.

“ seriusan? Pantes aku lihat ig nya si anu dia kayak lagi dateng ke resepsi, ternyata mas nya nikah? Umur berapa sih? Kok cepet banget”

24 kayaknya, dia sama kayak si itu lahir tahun 1994 kayaknya”

trus mbak kapan nikahnya? Aku nunggu tiket pp Pekanbaru-Tegal loh”

eh kan dikasih tiketnya kalau aku sama itu¸kalau nggak sama itu ya nggak lah”

ya nggak bisa gitu dong, mau sama siapapun nikahnya pokoknya aku tiket PP, itu syarat sah bisa nikah sama mbak”

Gue terkesan maksa kan? bodo amat sih, yang penting dapet gratisan. Hal apa coba yang paling indah selain di gratisin? Udah paling enak itu sih.

Mas anu dan si anu adalah kakak beradik yang membentuk sebuah Band yang kini menjadi idola para remaja. Kalau si itu adalah sosok orang masalalu Nelly yang hingga saat ini masih difikiran Nelly. Ceritanya Nelly gagal move on, padahal si itu dan Nelly nggak pernah ada hubungan apa-apa. Sabar Nel, jodoh nggak kemana. Anggap aja jodoh lagi di pinjem orang lain, eh atau lu yang terlalu mengharapkan jodoh orang lain? Ha-ha padahal jodoh yang di harapkan sudah bahagia dengan jodoh yang nyatanya.

Lebih kurang 90 menit gue dan Nelly segala hal kami bicarakan. Setelah sambungan telfon putus, gue malah nggak bisa tidur. Ini gara-gara Nelly, nggak ber tanggung jawab..!

Sejak awal gue udah bilang Nelly bukan satu-satunya temen LDR gue, selain ada Tiara, ada juga Fiki. Dulu kami ber-empat menjalin pertemanan LDR. Kami punya karakter masing-masing. Fiki sosok yang agak tertutup, jadi gue dan temen-temen yang lain nggak terlalu banyak tau tentang Fiki, gue udah lostcontact sama dia sejak akhir tahun 2016. Mungkin karena kesibukan menjadi mahasiswa semester akhir dan kini dia sudah memiliki dunia nya yang baru tanpa kami-kami. Trus gue harus gimana? Yaudah itu dunia dia yang nggak akan pernah gue ganggu gugat. Ha-ha. Saat ini Fiki menjadi salah satu mahasiswi di perguruan tinggi negri ternama Indonesia yang berada di Bogor.

Sebelum mengenal Nelly, gue memang lebih deket sama Tiara. Tiara dan Nelly sama-sama tinggal di Tegal. Kalau Tiara di Tegal Kota, maka Nelly pelosoknya (ha-ha). Tiara punya ke pribadian yang lebih dewasa, ego nya tinggi juga (sama kayak gue), Tiara paling sering ingetin gue untuk Sholat, Tiara itu pinter mangkannya nggak heran dia masuk salah satu Universitas ternama yang ada di indonesia. Sejak Tiara jadi mahasiswa dia memutuskan untuk jarang berkomunikasi sama kami-kami. Tapi Tiara akan hubungi kami duluan nanti kalau dia lagi libur semester, biar fokus kuliah (gitu katanya). Terakhir gue komunikasi sama Tiara liburan semester beberapa bulan lalu. Dulu gue juga paling sering banyak konflik sama Tiara karena kita lebih mentingin ego masing-masing. Nah kalau sudah begitu maka Nelly yang akan jadi penengah.

Seperti yang gue bilang sebelumnya Nelly bukan satu-satunya orang yang deket sama gue. Tapi Nelly jadi satu-satunya orang yang tau banyak cerita tentang gue. Hal-hal nggak penting suka kami bahas, mulai dari ketemu orang yang mirip itu dijalan, mood  ancur waktu pms, nggak bisa tidur dikamar karna banyak keluarga, ribut sama keponakan, bolak-balik jatuh dari motor, insomnia, mimpiin dia, gagal diet, berat badan, dll. Semua nya kami bahas. Untuk apa? Itu cara kami memperlancar komunikasi biar nggak hilang-hilangan.

Kadang mungkin beberapa orang berfikir apaan sih nggak penting banget” , tapi asal kalian tau, hal yang nggak penting itu bisa bikin kami bertahan hingga 6 tahun (yuk ah tepuk tangan dulu, prok prok prok). Dan lebih nya lagi kami LDR, ups bukan pacaran doang ya yang bisa LDR an, dalam persahabatan juga demikian.

Waktu gue bilang sama Nelly mau nulis tentang obrolan via telfon malem itu ke blog, Nelly antusias banget. Karna menurut dia emang banyak banget pembahasan kita dan emang nyambung kemana-mana. Banyak pembahasan yang nggak gue tulis, biarkan menjadi privasi kami.

“ah lu waktu itu mau nulis tentang si A dan B aja sampe sekarang nggak ada juga, bahkan sampe mereka sekarang udah putus” protes Nelly.

Haha iya gue inget waktu itu mau nulis tentang hubungan seseorang yang sudah berjalan sekitar 6-7 tahunan, dan nggak gue tulis-tulis. hingga kini berakhir dengan pasangan mereka masing-masing. Na’as

Kalau ditanya apa arti sahabat maka akan banyak definisi dari beberapa sudut pandang. Kalau gue ditanya apasih itu sahabat? Maka dulu gue selalu jawab “sahabat itu dia yang  pernah bosan sama kita namun nggak akan pernah pergi ninggalin kita, sahabat dia yang selalu berbagi cerita meksipun hal yang nggak penting, sahabat  adalah dia yang selalu jujur tentang  kita dan tentang keadaannya” klise sekali kan?  tapi memang begitu lah adanya.

Kalau di tanya siapakah Nelly buat gue, maka akan gue jawab

Nelly adalah orang yang akan kasih gue tiket gratis pp pekanbaru-tegal” haha.

Nel, tetap jadi orang yang gue kenal dan selalu mau dengerin cerita gue meskipun gue tau lu juga bosen.

Sekian tahun bareng-bareng sama Nelly bikin gue sadar bahwa sahabat itu nggak yang harus nampak di Mata, namun nampak di hati. Uh (menggelikan).

Nel, semoga cepet di pertemukan sama jodohnya ya, haha. Jangan mimpiin jodohnya orang lain mulu, atau kalau yang di mimpi itu bener-bener jodoh lu, bilang ke dia “jangan beraninya dateng ke mimpi. Kalau berani sini dateng ke orang tua”.

Oh ya buat beberapa nama diatas yang gue sebut maka maaf banget, gue rasa mereka juga saling kenal satu sama lain, hehe.. kalau salah satu dari kalian ada yang baca dan nggak terima kalau namanya gue cantumkan, boleh langsung bilang ke gue dan ntar biar  langsung gue hapus. Maaf atas ketidak nyamanan para pembaca.

Trims.
Tiara Maharani Puspa Fithri

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Di Buang Sayang #FAZ

Toujours a propos de toi

RADIO BERGAMBAR