Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

(NOT) Fake Friend

Seperti remaja pada umumnya meng -galau itu sudah biasa, gue sering berada di titik dimana gue yakin nggak akan mampu menjalaninya, gue nggak akan mampu menyelesaikannya. Tapi setelah gue fikir lagi ternyata banyak kok orang yang masih dibawah gue, masih banyak orang yang kurang beruntung diluar sana dan maka dari itu gue pun selalu mencoba bersyukur. Sedikit-dikit mengeluh wajar lah ya, namanya manusia banyak khilaf dan banyak tidak bersyukurnya. Maka dari situ gue mencoba lebih optimis, meskipun orang bilang nggak mungkin dan gue yakin juga nggak akan mungkin mampu. Tapi, kalau bukan diri kita yang meyakinkan maka siapa lagi?   Berharap dari orang lain? Nggak akan mungkin, karna mereka hanya penonton dan kita lah wayangnya. Eak. Beberapa waktu lalu gue sempat nge down karena masalah kuliah, kesehatan, financial dan asmara. Kalau di ibaratkan makanan itu udah termasuk paket komplit. Kegiatan gue mulai nggak jelas dari bangun jam 11.00 WIB dan tidur jam 05.00 WIB,...

Toujours a propos de toi

Saben bengi aku Ra iso turu Ra iso turu Kelingan awakmu . Ekhm, maaf untuk permulaan yang mungkin kurang mengenakkan. Mungkin efek #DemamYowisBen. He-he Ingin aku katakan untuk “jangan pergi, kamu boleh pergi asalkan membawaku”. Tapi mungkinkah sekarang sudah terlambat.? Ini bukan tulisan pertama tentang kamu, coretan ku terlalu banyak yang tertuju padamu. Tapi kamu diam seakan tak pernah ingin tau. Seharusnya kamu tau hobby ku, aku suka menulis dan aku pencerita namun aku tidak memiliki keberanian didepan umum, tapi kamu lebih dominan ke pendiam dan yang hanya meng-iya kan. Kenapa kita selalu berbanding terbalik? Aku harus bagaimana? Kita bertahan? Ok, mari kita jalani. Ini tentang kamu, atau ini termasuk dalam tentang kita.? Lihat saja nanti, baca perlahan agar kamu lebih paham dimana letak kesalahfahaman. Meskipun tinggal kenangan Kamu bukan yang pertama buat aku, itu memang benar. Dan aku juga bukan yang pertama untukmu, sudah pasti benar. Lalu masalahnya apa? Kita memil...

Jangan Salahkan Rindu

Mari temani aku bercerita melalui tulisan ini, tulisan ini tertuju pada satu orang. Temani aku mengingat bahwa kita pernah merasa bahagia bersama , atau mungkin hanya aku yang merasakannya? Bagaimana dengan mu? Bantu aku untuk menjawabnya. Sebelumnya ingin ku katakan bahwa kisah itu telah berlalu belasan tahun yang lalu. Bersama dia yang menemaniku sesaat. Bersama dia yang kini hanya menjadi kenangan. Hai, apa kabar kamu? Aku rindu. Boleh? Apa dirimu telah di hak paten kan oleh orang lain? Maaf kalau memang iya, maaf kalau sampai saat ini aku belum benar-benar lupa, maaf kalau aku masih terus mengingatmu. Bukan kemampuanku untuk melupakanmu, bukan kemampuanku untuk tak merindukan mu. Karna kamu datang dengan tiba-tiba dan pergi dengan mengejutkan. Hai, apakah kita masih di dunia yang sama? Aku selalu berharap iya, karna kamu pun salah satu orang yang selalu ku hadirkan dalam setiap do’a ku. Masih ku inget ucapan wanita yang mempertaruhkan nyawa untuk melahirkan mu. “ sem...